Tahapan dalam Perusahaan Asuransi Jiwa
Pada asuransi terdapat
beberapa tahapan yang harus dilakukan yaitu :
ü Tahap
0 : Prospek
Prospek
adalah proses pencarian potential customer (nasabah potensial) dari data hasil
market research (riset pasar) untuk mengikuti program asuransai yang ditawarkan
oleh perusahaan asuransi. Biasanya proses ini dilakukan oleh agen asuransi atau
cabang. Agen asuransi biasanya berada diluar dari perusahaan asuransi, mereka
tergabung dalam suatu agency. Meskipun demikian seorang agen tidak boleh
memasarkan produk asuransi dari dua perusahaan (double agent) dan mereka wajib
memiliki sertifikasi. Pendapatan seorang agen tidak berasal dari gaji tetapi
komisi. Sehingga mereka harus mendapatkan nasabah agar menerima komisi. Sedangkan
cabang merupakan bagian dari perusahaan asuransi itu sendiri. Pada asuransi
general terdapat istilah broker yaitu orang yang membantu nasabah dalam memilih
program asuransi yang tepat untuk dirinya.
ü Tahap
1 : SPAJ
SPAJ
adalah Surat Pengajuan Asuransi Jiwa. SPAJ harus dimiliki oleh seseorang yang
mengikuti asuransi jiwa. Dalam SPAJ harus terdapat :
§ Nama
tertanggung, pemegang polis, dan beneficiary
§ Status
seperti hubungan keluarga, pekerjaan dan tingkah laku
§ Usia
§ Alamat
§ Premi
yang dibayarkan
§ UP
yang diterima
§ Program
asuransi yang diikuti
Antara
pemegang polis, tertanggung dan beneficiary harus memiliki hubungan / kaitan /
kepentingan yang disebut dengan Insurable
interest.
Contoh
kasus :
Ayah
adalah tertanggung sekaligus pemegang polis yang harus membayarkan premi kepada
penanggung (perusahaan asuransi). Jika ayah meninggal maka UP akan diberikan
oleh Ibu (Istri). Maka ibu adalah seorang beneficiary.
Apabila dalam waktu yang sama ibu juga meninggal maka akan diberikan kepada
anak pertama, kedua, dst. Jika mereka semua juga meninggal, maka UP akan
diberikan oleh paman dari keluarga ayah.
ü Tahap
2 : Underwriting (Analisis resiko)
Underwritting adalah
proses menganalisa resiko yang terjadi berdasarkan data-data pada SPAJ. Tahapan
ini juga memiliki data yang paling banyak diantaranya adalah :
§ Data
nasabah
§ Tingkat
kematian
§ Tingkat
bunga
§ Alternatif
investasi
§ Klaim
historis
§ Populasi
§ Perilaku
nasabah
ü Tahap
3 : Pricing and valuasi (Actuary)
Tahp
ini merupakan tahap yang paling tersulit karena harus menentukan berapa
cadangan yang harus dimiliki perusahaan dari banyaknya program asuransi yang
dimiliki perusahaan tersebut. Tahap ini dikatakan sulit karena harus menentukan
cadangan dari nilai premi yang berbeda, UP yang berbeda dan program yang
berbeda pula dari keberagaman nasabah yang dimiliki.
ü Tahap
4 : Financing and reporting
Tahap
ini adalah untuk menentukan penetapan cadangan. Regulasi pemerintah mengatakan
bahwa Risk Based Capital suatu perusahaan asuransi adalah sebesar 120% yang
berasal dari cadangan ditambah modal. Perusahaan asuransi juga harus memiliki
cadangan min 40% dari premi. Cadangan ini juga bisa dihasilkan dari invesatasi
dn perusahaan harus tahu berapa yang harus diinvestasi dan kapan jatuh
temponya.
ü Tahap
5 : Maintenance dan service
Hasil
dari tahap ini dapat digunakan untuk tahap prospek dan underwriting, karena tahap ini banyak menyimpan data-data mengenai
nasabah yang bisa dijadikan sebagai acuan untuk melakukan prospek dan underwriting.
Maka secara keseluruhan suatu sistem infoemasi asuransi
jiwa adalah sebagai berikut: