Jumat, 14 Januari 2011

Pemuda dan Sosialisasi

t
Pemuda dan Sosialisasi

Pemuda adalah golongan manusia manusia muda yang masih memerlukan pembinaan dan pengembangan kearah yang lebih baik, agar dapat melanjutkan dan mengisi pembangunan yang kini telah berlangsung, Pemuda dituntut untuk dapat meneruskan segala perkrmbangan yang ada saat ini untuk menggantikan generasi-generasi yang sudah mulai tua . untuk itu pemuda diharuskan untuk dapat bersosialisasi dengan lingkungannya. Bagaimana pemuda bisa membangnu negara jika bersosialisasi dengan masyarakat saja tidak bisa. Sosialisasi adalah sebuah proses seumur hidup bagaimana seorang individu mempelajari kebiasaan-kebiasaan yang meliputi cara-cara hidup, nilai-nilai, dan norma-norma social yang terdapat dalam masyarakat agar dapat diterima oleh masyarakatnya.
Pemuda Indonesia digolongkan menjadi beberapa kelompok yaitu :
·         Ditinjau dari kelompok umur, :
Masa bayi              : 0 – 1 tahun
Masa anak              : 1 – 12 tahun
Masa Puber            : 12 – 15 tahun
Masa Pemuda         : 15 – 21 tahun
Masa dewasa          : 21 tahun keatas
·         Dilihat dari segi budaya atau fungsionalya:
Golongan anak        : 0 – 12 tahun
Golongan remaja     : 13 – 18 tahun
Golongan dewasa    : 18 (21) tahun keatas
·         berdasarkan umur dan lembaga serta ruang lingkup tempat pemuda berada terdiri atas 3 katagori yaitu :
1.     siswa, usia antara 6 – 18 tahun, masih duduk di bangku sekolah
2.    Mahasiswa usia antara 18 – 25 tahun beradi di perguruan tinggi dan akademi
3.    Pemuda di luar lingkungan sekolah maupun perguruan tinggi yaitu mereka yang berusia 15 – 30 tahun keatas.
Kedudukan pemuda dalam masyarakat seharusnya dapat menjadi suatu pendorong atau penyokong terbentuknya kegiatan-kegiatan di masyarakat seperti kerja bakti , peringatan kemerdekaan dan acara-acara lainnya. Agar dalam masyarakat tercipta hubungan yang harmonis antara generasi muda dan generasi tua. Yang selama ini kita ketahui perbedaan pikiran antar generasi ini sangat sulit untuk ditepis lagi . hal ini mungkin disebsbkan akibat perbedaan zaman yang dilalui. Tetapi hal yang paling penting diingat para pemuda dalam bersosialisasi di masyarakat adalah harus menghargai dan menyesuaikan diri dengan nilai-nilai yang telah menjadi pedoman di masyarakat tersebut.


Sosialisasi adalah proses yang membantu individu melalui media pembelajaran dan penyesuaian diri, bagaimana bertindak dan berpikir agar ia dapat berperan dan berfungsi, baik sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat. Proses sosialisasilah yang membuat seseorang menjadi tahu bagaimana mesti ia bertingkah laku di tengah-tengah masyarakat dan lingkungan budayanya. Dari proses tersebut, seseorang akan terwarnai cara berpikir dan kebiasaan-kebiasaan hidupnya.
Semua warga negara mengalami proses sosialisasi tanpa kecuali dan kemampuan untuk hidup ditengah-tengah orang lain atau mengikuti norma yang berlaku dimasyarakat. Ini tidak datang begitu saja ketika seseorang dilahirkan, melainkan melalui proses sosialisasi.

Media Sosialisasi adalah :
a)    Orang tua dan keluarga
b)   Sekolah
c)    Masyarakat
d)   Teman bermain
e)   Media Massa.

Tujuan Pokok Sosialisasi adalah :
a.    Individu harus diberi ilmu pengetahuan (keterampilan) yang dibutuhkan bagi     kehidupan kelak di masyarakat
b.    Individu harus mampu berkomunikasi secara efektif dan mengenbangkankan kemampuannya.
c.    Pengendalian fungsi-fungsi organik yang dipelajari melalui latihan-latihan mawas diri yang tepat.

Bertingkah laku secara selaras dengan norma atau tata nilai dan kepercayaan pokok ada pada lembaga atau kelompok khususnya dan pada masyarakat umum.
Proses sosialisasi banyak ditentukan oleh susunan kebudayaan dan lingkungan sosial yang bersangkutan. Berbeda dengan inkulturasi yang mementingkan nilai-nilai dan norma-norma kebudayaan dalam jiwa individu, sosialisasi dititik beratkan pada soal individu dalam kelompok melalui pendidikan dan perkembangannya. Oleh karena itu proses sosialisasi melahirkan kedirian dan kepribadian seseorang. Kedirian (self) sebagai suatu prosuk sosialisasi, merupakan kesadaran terhadap diri sendri dan memandang adanya pribadi orang lain di luar dirinya. Kesadaran terhadap diri sendiri membuat timbulnya sebutan “aku” atau “saya” sebagai kedirian subyektif yang sulit dipelajari. Asal mula timbulnya kedirian :
1.     Dalam proses sosialisasi mendapat bayangan dirinya, yaitu setelah memperhatikan cara orang lain memandang dan memperlakukan dirinya. Misalnya ia tidak disukai, tidak dihargai, tidak dipercaya; atau sebaliknya, ida disayangi, baik budi dandapt dipercaya
2.    Dalam proses sosialisasi juga membentuk kedirian yang ideal. Orang bersangkutan mengetahui dengan pasti apa-apa yang harus ia lakukan agar memperoleh penghargaan dari orang lain. Bentuk-bentuk kedirian ini berguna dalam meningkatkan ketaatan anak terhadap norma-norma sosial


INTERNALISASI, BELAJAR DAN SPESIALISASI

          Ketiga kata atau istilah tersebut pada dasarnya memiliki pengertian yang hampir sama. Proses berlangsungnya sama yaitu melalui interaksi sosial.internalisi Adalah proses norma-norma yang mencakup norma-norma kemasyarakatan yang tidak berhenti sampai institusional saja, akan tetapi mungkin norma-norma tersebut sudah mendarah daging dalam jiwa anggota-anggota masyarakat.istilah internasilasasi lebih ditekankan pada norma-nroma individu yang menginternasilasikan norma-norma tersebut. Istilah belajar ditekankan pada perubahan tingkah laku, yang semula tidak dimiliki sekarang telah dimiliki oleh seorang individu. istilah spesialisasi ditekankan pada kekhususan yagn telah dimiliki oleh seorang individu, kekhususan timbul melalui proses yang agak panjang dan lama sehingga penuh dengan ketegangan –ketegangan sosial. Gejala-gejala sosial yang sering diistilahkan dengan :
  1. konflik
  2. kontraversi
  3. kompetisi
  4. kegiatan pada masyarakat pedesaan










1 komentar: